25 September 2008

Usulan Design Stiker Kendaraan Di Gardenia

Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian, berikut saya sampaikan beberapa usulan design stiker kendaraan untuk di gardenia. Semoga bermanfaat dan berkenan.



Setio Adi
R5/26

24 September 2008

Simas Mudik 2#

Kepada Yth.
Bapak/Ibu
di tempat


Bersama ini kami informasikan bahwa Asuransi Sinarmas meluncurkan
kembali produk Simas Mudik dengan jaminan yang lebih lengkap (termasuk
risiko biaya perawatan medis akibat kecelakaan) dengan premi murah mulai
dari Rp. 10.000,- (plan Individu) sampai dengan Rp. 250.000,- (plan
Group/Rombongan).

Simas Mudik merupakan produk asuransi kecelakan diri (risiko A&B, D)
yang mengcover Tertanggung selama melakukan perjalanan mudik hari
Raya/Libur Nasional dengan menggunakan alat transportasi umum resmi
(pesawat, kapal laut, kereta api, bis) dan kendaraan pribadi (roda empat
atau lebih) selama 30 hari. Pilihan plan Simas Mudik adalah :

1. Plan Individu : Rp. 10.000,- per-polis
2. Plan Keluarga : Rp. 50.000,- per-polis (maks 5 peserta)
3. Plan Group : Rp. 250.000,- per-polis (maks 50 peserta)

Terlampir kami sampaikan formulir yang dapat diisi dan dikembalikan
kepada kami untuk dapat kami terbitkan Polisnya.

Apabila masih terdapat hal yang ingin ditanyakan mengenai produk Simas
Mudik, Bapak/Ibu dapat menghubungi team kami di :
1. Mutiara Telp. 6257687 Ext. 2009 atau email : mutiara@sinarmas.co.id.
2. Julia Telp. 6257687 Ext. 2001 atau email :
utami@sinarmas.co.id.

Dapat juga melalui alamat email lainnya yaitu admin.spd@sinarmas.co.id
atau asmspd@sinarmas.co.id

Demikian kami sampaikan. Semoga perjalanan Anda menyenangkan dan selamat
sampai di tujuan. Jangan cemas, ada Simas....



Salam,

Julia | PT. Asuransi Sinarmas | Gedung Wisma Eka Jiwa lt.9
r.903 & 903a | Jl Mangga Dua Raya, Jakarta 107309 | Telp : +62 21
6257687 ext. 2001 | Mobile : 088 1234 0501 | email:
utami@sinarmas.co.id

Simas Mudik

16 September 2008

Puasa Ramadan Banyak Diteliti Ilmuwan

Tuesday, 16 September 2008 02:46
Ramadhan punya daya tarik sendiri bari para ilmuwan. Diantaranya A. M. Johnstone, dari Rowett Research Institute, Aberdeen, Inggris. Menulis puasa di jurnal ilmiah Obesity Reviews dengan judul "Fasting – the ultimate diet?"

Hidayatullah.com--"Salah satu kegiatan keagamaan yang paling banyak dikutip terkait puasa adalah masa Ramadan", tulis, A. M. Johnstone, dari Rowett Research Institute, Aberdeen, Inggris, di jurnal ilmiah Obesity Reviews dengan judul "Fasting – the ultimate diet?" Puasa Ramadan memang menjadi daya tarik tersendiri bagi ilmuwan. Ada yang meneliti dampaknya pada prestasi atlit, pada pola hidup, juga pada kesehatan janin dan ibu hamil.

Puasa dan sepak bola

Dampak puasa Ramadan pada atlit sepak bola baru-baru ini diteliti oleh Yoav Meckel dan rekannya dari Jurusan Pendidikan Jasmani dan Ilmu Olah Raga, Wingate Institute, Netanya, Israel dan Sekolah Kedokteran, Tel-Aviv University, Israel. Temuannya dimuat European Journal of Applied Physiology, volume 102 (6), 2008 dengan judul "The effect of the Ramadan fast on physical performance and dietary habits in adolescent soccer players" (Pengaruh puasa Ramadan terhadap kemampuan raga dan kebiasaan makan pada pesepak bola dewasa). Hasil penelitian itu menyebutkan, terdapat sedikit penurunan berarti pada kemampuan tubuh atlit dalam mengolah oksigen, daya tahan kecepatan lari, serta kemampuan melompat. Namun puasa Ramadan tidak begitu berpengaruh pada kemampuan berlari cepat dan kelincahan. Latihan jasmani intensif setiap hari juga mengalami penurunan selama Ramadan. Tidak terdapat perbedaan nyata dalam hal asupan makanan berkalori ataupun jumlah jam tidur secara keseluruhan antara bulan Ramadan dan bulan biasa.

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa puasa Ramadan dapat memicu penurunan berarti pada kemampuan berprestasi atlit. Namun di sisi lain, penurunan prestasi ini tidak harus selalu berkaitan dengan perubahan pada asupan kalori maupun jumlah jam tidur selama puasa.

Puasa dan pola hidup

Puasa Ramadan menarik perhatian pula bagi peneliti asal Inggris. Mereka adalah Jim Waterhouse dkk dari Lembaga Penelitian untuk Ilmu Olah Raga dan Latihan, Liverpool John Moores University, Liverpool, Inggris.

Dengan melibatkan 31 orang berusia 18-70 tahun, 14 pria dan 17 wanita, penelitian ini dilakukan 2 minggu pra-Ramadan, 4 minggu dalam bulan Ramadan, dan 2 minggu pasca-Ramadan. Mereka yang diteliti ini diminta menjawab sejumlah daftar pertanyaan lima kali sehari, yakni ketika matahari terbit (sekitar pukul 07:00), pukul 10:00, 14:00, dan di saat matahari terbenam (sekitar pukul 18:30), serta saat beristirahat.

Hasil kajian itu terbit dengan judul "Diurnal changes in sleep, food and fluid intakes, and activity during Ramadan, 2006, in the UK: some preliminary observations" (Perubahan dalam hal tidur, makan dan minum, serta kegiatan di siang hari selama Ramadan 2006 di Inggris: sejumlah pengamatan awal). Mereka menerbitkannya di jurnal ilmiah Biological Rhythm Research, November 2007.

Selama berpuasa Ramadan tidak ada sama sekali asupan makanan dan cairan di siang hari antara terbit dan tenggelamnya matahari. Namun dari penelitian itu diketahui bahwa hal ini tergantikan di jam-jam menjelang matahari terbit (sahur) dan, khususnya, setelah matahari tenggelam (buka puasa). Mereka yang diteliti ini memberikan alasan karena menaati aturan agama tentang puasa dan bukan karena alasan ketiadaan lapar atau haus.

Pola tidur juga berubah selama Ramadan, di mana tidur di siang hari meningkat. Mereka lebih banyak tidur di waktu pagi, antara matahari terbit hingga pukul 10 pagi. Alasan mereka adalah untuk mengganti waktu tidur yang hilang.

Di siang hari, jumlah kegiatan yang melibatkan jiwa, raga dan kemasyarakatan berkurang. Tetapi kegiatan ini meningkat setelah matahari terbenam. Jumlah kegiatan-kegiatan tersebut mereka rasakan hampir menyamai dengan apa yang sebelumnya mereka lakukan.

Puasa dan ibu hamil

Berpengaruh burukkah puasa Ramadan pada ibu hamil dan janinnya? Untuk mengetahui jawabannya, 36 orang ibu hamil sehat berpuasa dan 29 orang ibu hamil sehat tidak berpuasa diteliti di rumah sakit universitas Gaziantep, Turki selama satu bulan Ramadan penuh.Hasil penelitian Dikensoy dkk ini dipaparkan jurnal ilmiah terbitan Jerman, Archives of Gynecology and Obstetrics, Mei 2008, dengan judul "The effect of Ramadan fasting on maternal serum lipids, cortisol levels and fetal development" (Pengaruh puasa Ramadan terhadap kadar lemak dan hormon kortisol serum ibu, serta perkembangan janin).

Pada ibu hamil yang berpuasa, yang tidak memiliki masalah kehamilan selama 20 minggu atau lebih, ditemukan mengalami peningkatan kadar hormon kortisol di dalam darah, sedangkan rasio LDL/HDL menurun.

Ibu hamil yang berpuasa dan yang tidak berpuasa ditemukan tidak mengalami perbedaan dalam hal pertambahan berat badan ibu, pertambahan bobot bayi teramati, kesehatan bayi, jumlah air ketuban, dan keadaan pembuluh darah tali pusar. Dengan kata lain puasa Ramadan tidak berpengaruh buruk pada perkembangan bayi.

Puasa, ibadah manusiawi

Hasil kajian ilmiah tentang pengaruh puasa Ramadan pada jiwa, raga, kesehatan dan pola hidup telah banyak diteliti ilmuwan. Yang tersebut di atas hanyalah sedikit contoh saja. Namun begitu, penelitian tersebut setidaknya telah mengungkap sejumlah sisi menarik. Yakni bahwa puasa Ramadan tersebut bukanlah dalam rangka memberikan kesusahan atau dampak buruk pada manusia, karena Allah, yang mewajibkan kita berpuasa, adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan Mahatahu atas kondisi hamba-Nya:

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Baqarah, 2:185). [cr/www.hidayatullah.com]

10 September 2008

Riset: Makan Petai Kurangi Resiko Stroke Sampai 40 %

Hasil riset yang ditulis di "The New England Journal of Medicine," makan petai akan menurunkan resiko kematian karena stroke sampai 40%. Padahal, ia sering diejek karena bau nya

Hidayatullah.com--Menyebut namanya saja bagi kebanyakan orang pasti akan bilang gengsi atau tidak suka dengan buah yang satu ini karena aroma dan efek setelah mengkonsumsinya saat ke kamar kecil.

Pete atau Petai di masyarakat kita sudah sangat terkenal, khususnya masyrakat kalangan menengah ke bawah, buah petai memang seringkali menjadi menu makanan sehari-hari.

Banyak diantara kita pastinya belum mengetahui kandungan yang terdapat pada petai. Di dalam petai ternyata memiliki kandungan gula alami yaitu Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa dengan kombinasi serat. Kombinasi dari zat tersebut ternyata dapat menghasilkan stamina tenaga yang cepat. Menurut penelitian para ahli, mengkonsumsi dua porsi petai dapat menghasilkan tenaga yang cukup besar selama 90 menit, maka tidak heran apabila banyak atlet olahraga dan pekerja keras menjadikan petai menu favorit mereka.

Ternyata buah petai yang selama ini kerap kali dihina karena aromanya memiliki khasiat penting dalam membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti menghilangkan depresi, PMS (premenstrual syndrome), menyembuhkan anemia, tekanan darah tinggi, luka lambung, kegemukan, sembelit, stroke dan lainnya.

Begitu tingginya zat yangng terdapat di dalam petai, sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan petai untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.

Kegemukan

Berdasarkan penelitian dari Institute of Psychology Austria yang menyatakan bahwa  tekanan pada saat kerja menyebabkan orang sering meraih makanan yang menenangkan seperti coklat dan keripik. Dengan melihat kepada 5.000 pasien di rumah sakit, peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang menjadi gemuk karena tekanan kerja yang tinggi.

Laporan menyimpulkan bahwa, untuk menghindari nafsu memakan makanan karena panik, kita butuh mengendalikan kadar gula dalam darah dengan ngemil makanan tinggi karbohidrat setiap dua jam untuk mempertahankan kadarnya tetap. Maka mengkonsumsi petai adalah solusi yang terbaik.

Selain itu, kalium dalam petai adalah mineral penting yang membantu untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Jadi pada saat seseorang mengalami stress kecepatan metabolisme kita akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini bisa diatasi  dengan cara makan petai yang tinggi kalium.

Berdasarkan hasil riset yang ditulis di "The New England Journal of Medicine," makan Petai sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan resiko kematian karena stroke sampai 40%.

Nah buah yang sering diejek itu, sekarang diketahui bagaimana bermanfaatnya. [kbn/www.hidayatullah.com]

03 September 2008

Manfaat Puasa Dari Segi Kesehatan

Marhaban Ya Ramadhan……

Bulan Ramadhan datang lagi, tiba waktunya bagi seluruh umat Islam di dunia untuk menjalankan ibadah puasa. Ya, di dalam Islam puasa termasuk ibadah yang mendidik jasmani maupun rohani. Puasa ialah meninggalkan makan, minum, merokok dan segala yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Dalam Hadist pun dikatakan “ Berpuasalah niscaya kamu menjadi orang sehat “.
Puasa Ramadhan yang dilakukan oleh umat muslim selama 30 hari memang penuh makna, selain menunaikan rukun Islam ke-3 puasa pun memilki manfaat bagi kesehatan. Di bulan suci ini umat Islam melakukan ibadah yang amat mulia, menumbuhkan empati dan kesadaran sosial melalui infak dan sedekah, menempa diri dengan meredam amarah serta mengekang hawa nafsu. Puasa pun menjadi ibadah yang paling nikmat dilakukan oleh semua umat muslim di dunia.

Segunung Manfaat Puasa
Selain dari sisi religi, berpuasa dari sudut kesehatan pun memiliki banyak manfaat. Dalam perkembangan dunia kesehatan, puasa sebagai terapi untuk mengatasi gangguan kesehatan semakin banyak diteliti. Para peneliti mengaitkan puasa dengan tujuan mengendalikan stress juga penyakit lain seperti hipertensi, kardiovaskuler, ginjal juga kanker.

Dengan berpuasa ada beberapa manfaat yang bisa dipetik antara lain memberi kesempatan pada alat pencernaan untuk beristirahat, membersihkan tubuh dari racun dan kotoran yang menumpuk dan merusak kesehatan, ,menyeimbangkan asam basa tubuh, memperbaiki fungsi hormone yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh, serta meremajakan sel –sel tubuh. Peremajaan sel-sel tubuh saat berpuasa organ pencernaan dan organ lainnya berada dalam posisi rileks sehingga kesempatan untuk memperbaiki selsel yang rusak juga menjadi lebih baik, selain itu fungsinya juga lebih meningkat. Hasilnya, ibadah puasa tuntas,
tubuhpun jadi lebih sehat.

Selama berpuasa lebih kurang 14-15 jam tubuh tidak mendapat suplai makanan dari luar. Para ahli mengatakan selama waktu tersebut tubuh akan menggunakan cadangan energi yang masih cukup untuk melakukan aktifitas, yaitu glikogen yang berasal dari makan yang mengandung karbohidrat.
Sahur & Berbuka
Siasati puasa dengan sahur dan berbuka yang tepat agar hari-hari yang dijalani saat berpuasa tetap bermakna. Tips-tips berikut kiranya dapat digunakan :
Sahur

Makan sahur jangan berlebihan
Makan dengan menu beragam & gizi yang cukup
Hindari mengonsumsi makanan instant
Kurangi makanan yang mengandung garam tinggi
Minum air putih yang cukup saat sahur dan menjelang imsak
Hindari minum manis berlebihan
Minum food supplement
Berbuka

Berbukalah dengan kurma & air putih
Hindari minuman dingin / es / minuman bersoda
Makan bertahap & perlahan
Beri waktu 0.5-1 jam sebelum menyantap hidangan utama
Bagi penderita sakit lambung hindari makanan: Ketan,mie,sayuran mentah berserat,bumbu yang tajam

Karena dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Bijak dengan Dana THR

Jakarta - Dua pekan menjelang lebaran biasanya perusahaan sudah membagikan tunjangan hari raya (THR). Tapi sayang banyak dana THR menguap untuk keperluan yang tidak begitu penting. Jangankan memikirkan untuk menabung dari dana THR, membuat hari-hari usai lebaran tidak nombok saja sulit.  Lalu bagaimana mengelola dana THR agar pengeluaran ketika puasa dan lebaran tidak terlalu membengkak? Apa bisa dana THR digunakan untuk investasi?THR merupakan tambahan pendapatan yang diperoleh di luar gaji. Seyogyanya, jika dengan gaji bulanan saja kebutuhan pengeluaran bisa teratasi maka dengan tambahan THR tentunya ada kelebihan dana yang bisa disimpan.

Namun apa boleh dikata, kalau puasa dan lebaran malah membuat kebutuhan konsumsi membengkak. Apalagi yang berencana mudik ke kampung halaman yang biasanya memanfaatkan betul dana THR yang didapat.

Tapi kini saatnya Anda mengubah gaya hidup di bulan puasa dan lebaran agar tidak terlalu konsumtif. Sehingga dana THR yang didapat lebih punya makna ketimbang dibelanjakan yang ujungnya juga akan habis dalam sekejap. 

Berikut cara bijak untuk mengelola dana THR:

1. Buatlah daftar kewajiban apa saja yang sedang Anda tanggung, apakah memiliki utang atau harus membayar asuransi yang jatuh tempo. Ingat juga kewajiban membayar THR untuk orang yang bekerja di rumah. 
2. Jika Anda memiliki utang yang belum terbayar bisa menggunakan sebagian THR untuk melunasinya. Konsekuensinya memang Anda tidak bisa menikmati THR untuk belanja banyak. Tapi bukankah dengan begitu Anda lebih lega tidak memiliki utang lagi dan tidak perlu repot menyisihkan dana untuk bayar utang.
3. Sisihkan dulu kebutuhan membayar zakat, sedekah atau berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan.
4. Beli keperluan makanan untuk puasa dan lebaran dengan tidak berlebihan. Lebaran juga tidak harus selalu memakai pakaian baru sehingga biaya untuk baju baru bisa dikurangi. 
5. Siapkan anggaran untuk mudik. Karena terkadang ongkos mudik menggunakan bus, kereta, pesawat lebih tinggi saat lebaran. Sediakan juga dana selama di kampung halaman.
6. Bagi pasangan yang bekerja tentu mendapatkan THR dobel. Buat kesepakatan, misalnya THR suami untuk keperluan lebaran dan THR istri ditabung atau investasi di reksa dana atau ORI yang risikonya lebih kecil.
7. Biasakan menyisihkan dana THR misal 10% untuk menabung. 

Umumnya pada saat puasa banyak rumah tangga yang menyediakan jenis makanan manis yang berlebih seperti kolak, sirup, kue-kue. Anda bisa lebih menghemat dengan menyajikan satu jenis makanan manis saja untuk berhemat.    

Perlu diingat, biasanya saat lebaran dana yang digunakan habis-habisan. Nah jangan sampai terulang lagi kejadian habis lebaran malah tak punya uang. Sementara gajian bulan beikutnya masih lama. 

Selamat mengelola THR.(ir/ir)