24 April 2008

INILAH GUBERNUR JAWA BARAT


Aman Mencabut Gugatan


PASANGAN calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih, Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (Hade) bersilaturahmi ke kediaman Agum Gumelar di Jln. Pagergunung, Kota Bandung, Rabu (23/4). Agum menyatakan kesiapannya bila diperlukan untuk membantu pemerintahan Hade.*USEP USMAN NASRULLOH BANDUNG, (PR).-
Pasangan Agum Gumelar -Nu’man Abdul Hakim (Aman) dengan legowo menerima dan menghormarti keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat yang menetapkan kandidat Ahmad Heryawan - Dede Yusuf (Hade) sebagai pemenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa barat 2008.

Aman juga akan menarik gugatan hukum mereka kepada KPU Jabar. Sebelumnya, tim investigasi Aman telah melayangkan somasi ke KPU Jabar.

Pernyataan sikap itu diungkapkan Agum, didampingi Nu’ man beserta tim sukses dan relawan Aman, dalam konferensi pers di kediamannya, di Jln. Pagergunung No. 6 Bandung, Rabu (23/4).

"Setelah melalui berbagai pemikiran, diskusi, dan pertimbangan, kami menerima dan menghormati keputusan KPU Jabar demi kepentingan yang lebih besar dan keutuhan kehidupan masyarakat di Jabar," katanya.

"Kami mencabut semua gugatan ke KPU Jabar. Aman tidak akan menuntut secara hukum atas kecurangan-kecurangan yang ditemukan di lapangan. Semua temuan tim investigasi tersebut akan menjadi potret karut-marutnya pesta demokrasi di Jabar. Kami berharap ke depan hal serupa tidak terjadi lagi," tutur Agum.

Nu’man sendiri mengatakan, meski pihaknya tidak menempuh jalur hukum, tetapi partai-partai pengusung Aman akan menerima semua laporan masyarakat mengenai ketidakpuasan saat proses kampanye, pencoblosan maupun saat penghitungan suara.

"Biar bagaimanapun, kesuksesan sebuah demokrasi bukan sekadar dilihat dari hasilnya. Akan tetapi juga dari prosesnya. Demokrasi itu pemeran utamanya adalah rakyat. Jadi, semua temuan dan bukti yang kita temukan akan kita serahkan ke pengadilan rakyat saja," ucapnya.

Sejumlah relawan dan kader partai pengusung Aman tetap tidak bisa menerima keputusan Aman. "Kenapa Pak Agum berhenti berjuang? Kami siap mendukung Pak Agum dan Pak Nu’man untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur. Ini ada ketidakadilan terjadi di lapangan. Kenapa kita tidak menempuh jalur hukum untuk memperoleh keadilan?" ujar Ketua Aliansi Muda Ka’bah Jabar, Nurul Mujtaba.

Nu’man pun menegaskan bahwa apa yang telah diputuskan merupakan sikap Agum - Nu’man yang harus diikuti semua pendukungnya.

Sekretaris DPW PKB Jabar Syaiful Huda Syafi’i mengatakan, PKB siap menjadi oposan bagi pemerintahan Hade. "Kami berharap sikap PKB ini menjadi sikap bersama partai pengusung Aman, sehingga kekalahan pilkada terefleksi juga dalam sikap kelembagaan," katanya.

Kunjungan Hade

Pada pukul 16.00 WIB kemarin, Agum menerima kunjungan Heryawan dan Dede yang sengaja datang untuk bersilaturahmi ke kediamannya di Jln. Pagergunung No. 6, Bandung. Hade didampingi Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jabar Taufik Ridlo.

"Kami ke sini ingin bersilaturahmi dengan Pak Agum. Jujur, sebenarnya kita saling kontak saat proses pemilihan. Namun, dari awal kita sadar harus ada akhir dari segala proses tersebut. Kami pun sangat mengapresiasi sikap kenegarawanan Pak Agum yang mau menghormati keputusan KPU Jabar," ungkap Heryawan.

Pada kesempatan itu, Heryawan dan Dede meminta kepada Agum untuk bisa memberi sumbangsih dan berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan di Jabar. "Pak Agum ini merupakan senior kami dari segi umur maupun pengalaman. Ia juga salah satu tokoh di Jabar. Oleh karena itu, kami mohon masukan dan dorongan beliau," kata Heryawan.

Agum menyambut baik permintaan yang disampaikan Hade. Sebab, baginya ikut dalam Pilgub Jabar merupakan implementasi dari tekadnya untuk bisa pulang kampung membangun Jabar.

"Kalau Hade bisa membangun Jabar secara fisik, saya akan membantu membangun Jabar dari hal-hal nonfisik seperti mengubah karakter masyarakat Jabar menjadi masyarakat yang kuat dan berkemauan tinggi. Pokoknya akan saya buktikan, kata-kata ’demi Jabar’ yang saya lontarkan bukan sekadar di mulut saja," katanya.

Pada kesempatan itu, Agum, Heryawan, dan Dede saling berpegangan tangan, kemudian bersama-sama mengucapkan slogan Aman, "Demi Jabar!"

Beri masukan

Sementara itu, Danny Setiawan menyatakan kesediaannya untuk senantiasa memberikan masukan dan informasi tentang Jabar kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih. Hal itu disampaikan Danny, selepas pembubaran Tim Da’i Centre, di Jln. Taman Cibeunying Selatan No. 11 A, Bandung, Rabu (23/4) malam.

Bahkan, kata Danny, kesediaannya tersebut telah ia sampaikan kepada Wakil Gubernur Jabar terpilih Dede Yusuf, ketika dia datang untuk bersilaturahmi dengan dirinya, ke Gedung Pakuan, di Jln. Otto Iskandardinata, Bandung, siang kemarin. Saat itu, Dede datang bersama para pendukungnya.

Menurut Danny, kesediaan tersebut juga sudah disampaikan kepada Ahmad Heryawan. "Dua hari setelah perhitungan suara, Pak Ahmad Heryawan juga datang ke rumah saya. Saya sangat bersedia karena saya juga sama. Sekalipun saya tidak akan memimpin lagi, tapi saya tetap sebagai warga Jabar yang punya tanggung jawab untuk memajukan Jabar," katanya.

Teladan daerah lain

Pencabutan gugatan hukum yang dilakukan pasangan Aman disambut baik oleh KPU Jabar. Menurut anggota KPU Jabar, Affan Sulaeman, sikap terpuji yang dilakukan Agum Gumelar dan Nu’man Abdul Hakim adalah sebagai bentuk kematangan mereka dalam berdemokrasi. Menurut Affan, KPU Jabar sangat menghargai keputusan itu dan berharap agar kondisi yang terjadi di Jabar dapat menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia.

Pencabutan seluruh gugatan hukum oleh pasangan Aman tak memengaruhi tahapan proses pilgub. Menurut Affan, meski tak ada penyelesaian sengketa pilkada di MA, waktu pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Terpilih Ahmad Heryawan dan Yusuf Macan Effendi tetap akan dilaksanakan pada 13 Juni 2008.

Salah penulisan

Perihal pengajuan Surat Ketetapan No. 46/Kep/KPU-JB/IV/2008 tanggal 22 April 2008 yang dikeluarkan KPU, Affan mengatakan, seluruh anggota KPU Jabar akan menggelar rapat internal sebelum menyerahkannya kepada DPRD Jabar. Surat ketetapan itu berisi penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat terpilih dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2008.

Sementara itu, anggota KPU Jabar lainnya, Ferry Kurnia mengemukakan adanya kesalahan dalam penulisan persentase perolehan suara dari masing-masing pasangan calon di Media Center. Menurut Ferry, seharusnya persentase hasil perolehan suara untuk pasangan Hade adalah 40,50% (7.287.647 suara), Aman 34,55% (6.217.557 suara), Da’i 24,95% (4.490.901 suara). (A-124/A-136/A-154/CA-178)*** Sumber PR 24/04/08[Tim Blogsport Toteng]

Tidak ada komentar: