13 Maret 2008

Mendongkrak Kinerja Satpam

Depok, Blogspot Gardenia – Sesuai tugas dan fungsinya, Satpam perumahan memiliki peran yang sangat vital dalam mengamankan warganya. Mereka adalah ujung tombak bagi terciptanya sebuah lingkungan perumahan yang aman dan nyaman, dalam arti jauh dari gangguan dan tindak kejahatan (criminal). Oleh karena itu, layak jika warga banyak menuntut Satpam lebih giat dan tekun dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Dalam perjalanannya yang masih seumur jagung, keberadaan Satpam di GDC-Gardenia tentu masih jauh dari ideal baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas. Menurut Seksi Keamanan RW 07 Ade Maman, melihat letak geografis di GDC-Gardenia yang meliputi tiga Blok (N, Q, dan R) serta empat RT, jumlah personil Satpam yang ideal adalah 12 orang. “Dengan jumlah enam Satpam yang ada saat ini, hal itu masih jauh dari cukup, minimal harus 12 orang Satpam,” ungkap Ade. Namun, Ade mengakui tidak mudah mencapai jumlah Satpam yang ideal, karena hal itu berkaitan dengan banyak hal seperti kondisi kas/keuangan RW, kemampuan iuran setiap warga pada masing-masing RT yang beragam, dan sebagainya.

Nama Petugas Security RW 07 (GDC-Gardenia)

Regu I (Posisi)
1. Darma (Komandan Regu [Danru])
2. Syarief (Anggota)
3. Rojak (Anggota)

Regu II Posisi
1. Jamal (Komandan Regu [Danru])
2. Pendi (Anggota)
3. Syahrudin (Anggota)

Berbicara masalah Satpam di GDC-Gardenia memang sangat kompleks. Dari sisi kualitas, apabila kita mengacu pada security standard yang berlaku, setiap anggota Satpam yang ada di GDC-Gardenia juga perlu ditingkatkan kinerjanya. Sebagaimana diakui Ketua RW 07 Toteng Sunandar, kinerja Satpam yang ada saat ini masih perlu ditingkatkan. Namun, menurut Toteng, hal itu perlu waktu dan proses, jadi tidak secara radikal terjadi peningkatan kinerja. “Kita akan melakukan pendekatan kepada mereka agar bersungguh-sungguh dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya,” tandas Toteng.

Warga RW 07 juga sangat menyadari akan pentingnya peningkatan kuantitas dan kualitas petugas security. Namun, di sisi lain, warga RW 07 juga tidak bisa serta merta menuntut Satpam untuk bekerja maksimal. Banyak factor yang menyebabkan terhambatnya peningkatan kinerja Satpam. Selain dari sisi kualitas dan kualitas, peralatan pendukung yang dimiliki petugas Satpam juga masih sangat kurang. “Kita masih butuh dana besar untuk kelengkapan security seperti pakaian seragam lengkap, lampu senter, kentongan, dan sebagainya,” ungkap Toteng.

Oleh karena itu, upaya mendongkrak kinerja Satpam tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dari sisi kesejahteraan, kita juga belum bisa memikirkannya. Meminjam istilah Ketua RW 07, dengan gaji sebesar itu, sementara mereka harus bekerja selama 24 jam, hal itu sangat tidak manusiawi. Dengan kondisi keuangan RW yang pas-pasan, menaikkan gaji Satpam jelas tidak mungkin, setidaknya untuk saat ini. Meskipun demikian, kita tidak bisa menutup mata atas keluhan Satpam mengenai kesejahteraan mereka. “Harus ada sumber dana lain selain dari kas RW,” ujar Toteng.

Insentif Satpam Developer

Pengurus RW 07 kini dihadapkan pada masalah yang sangat pelik dan dilematis, di satu sisi kenaikan gaji Satpam perlu dilakukan, namun di sisi lain, keuangan RW tidak mendukungnya. Dalam kondisi tersebut, kebijakan pengalihan insentif dari Satpam Developer ke Satpam kompleks menjadi alternatif sumber dana paling realistis. Sebagaimana diketahui, pada masa kepemimpinan RW 07 Ahmad Yani Kasang, Pengurus RW 07 telah memberikan insentif per bulan kepada tiga orang Satpam developer. Dengan harapan, akan terjalin kerjasama dan koordinasi yang lebih baik antara Satpam Developer dan Satpam kompleks.

Setelah Ahmad Yani Kasang sebagai Ketua RW 07 mundur dari jabatannya, wacana pengalihan insentif tersebut terus mengemuka. Alasan utama pengalihan insentif tersebut, karena melihat kondisi keuangan RW 07 yang masih kurang, sementara kesejahteraan Satpam perlu dipikirkan seluruh jajaran pengurus RW. “Pengalihan insentif tersebut merupakan langkah tegas dari seorang Ketua RW baru yang benar-benar ingin memikirkan kesejahteraan Satpam kompleks,” ujar Ketua RT 04 memuji.

Rencana pengalihan insentif tersebut juga telah dibahas dalam rapat Pengurus RW yang dihadiri juga oleh para Ketua RT. Belum ada keputusan mengenai pencabutan insentif dari Satpam Developer karena masing-masing Ketua RT belum mencapai kata sepakat. RT 1 misalnya, menyatakan akan mengadakan Rapat Pengurus terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. “Masalah pengalihan insentif ini akan kami bahas terlebih dahulu dengan para Pengurus RT yang lain,” ujar Ketua RT 01 Prayogo saat ditemui Tim Blogspot di rumahnya.

Sementara itu, Seksi Keamanan RT 04 Sarno Zaluski menyatakan sepakat jika insentif Satpam Developer dicabut, mengingat kondisi keuangan RW yang masih memprihatinkan. “Kalau kita ingin menyumbang, lihat-lihat dulu kondisi keuangan kita. Sangat ironis, kita bisa menyumbang tapi di internal kita babak belur,” ujar Sarno yang saat ini masuk dalam struktur kepengurusan RW 07 sebagai Seksi Keamanan mendampingi Ade Maman.

Kembali ke soal kinerja Satpam, tentu hal itu harus berbanding lurus (linier). Artinya, ketika kita menuntut mereka meningkatkan kinerjanya, maka sebagai kompensasinya, kita juga harus memperhatikan kesejahteraan mereka. “Inilah salah satu cara kita “uwongke” para petugas security, agar mereka juga mau bekerja sesuai harapan kita,” ungkap Cahyo, Ketua RT 03, kepada Tim Blogspot Gardenia baru-baru ini. [Tim Blogspot Gardenia]

Tidak ada komentar: