20 Maret 2008

PARIKESIT

Depok (Tim Blogspot Gardenia): Jika Anda kebetulan berasal dari Jawa, persisnya “wong Jowo”, dan menyukai cerita wayang kulit, Anda tentu mengenal tokoh pewayangan yang satu ini: PARIKESIT. Dari silsilah darah Barata, ia adalah putra R. Abimanyu dari istri Dewi Utari. Abimanyu adalah putra pasangan R. Arjuna dan Dewi Warasembadra. Sedangkan Dewi Utari adalah putri Raja Maswapati.

Pascaperang Baratayudha (perang saudara darah Barata) antara Pandawa dan Kurawa di Tegal Kurusentra, yang dimenangkan oleh Pandawa dan direbutnya kembali Kerajaan Hastina Pura, Parikesit kemudian dinobatkan sebagai Raja Hastina Pura bergelar Prabu Parikesit.

Terpilihnya Parikesit untuk memimpin Hastina Pura, karena dalam diri cicit Prabu Pandu Dewanata (Raja Hastinapura I) ini telah menitis Sang Hyang Wisnu (Dewa Kebijaksanaan). Para sesepuh dan tokoh Hastina Pura berharap, kelak Prabu Parikesit dapat membawa Hastina Pura menjadi Negeri yang “gemah ripah loh jinawi, toto, titi, tentrem, tur raharjo”. Demikian dua dalang kondang, Ki Anom Soeroto dan Ki Manteb Soedarsono biasanya mengilustrasikan sebuah negeri yang maju secara politik dan ekonomi dalam jagat pewayangan.

Tugas yang diemban Prabu Parikesit sungguh luar biasa berat. Pascaperang Baratayudha, kondisi negeri Hastina Pura porak-poranda. Untuk membangun kembali Hastina Pura yang nyaris rata dengan tanah, Prabu Parikesit harus memulainya dari awal. Dengan dibantu saudara-saudaranya seperti R. Sasi Kirana (putra R. Gatotkaca), R. Danurwenda (putra R. Antareja), Setyaka (putra R. Setyaki yang mantan Senopati/Panglima Perang Kerajaan Dwarawati), dan lain-lain, Prabu Parikesit berjanji kepada para pepunden (sesepuh) akan kembali membangun Negeri Hastina Pura yang adil, makmur serta tentram bagi seluruh rakyat Hastina Pura.

Selain kondisi Negeri yang carut marut, Prabu Parikesit juga harus menghadapi ancaman keamanan dari luar. Para trah Kurawa yang selamat dari Perang Baratayudha tentu tidak akan tinggal diam melihat Prabu Parikesit berhasil membangun kembali Hastina Pura. Mereka akan menghalalkan segala cara untuk memecah belah persatuan dan kesatuan para putra-putri Pandawa. Jika Prabu Parikesit dan saudara-saudaranya berhasil mengajak seluruh rakyat untuk kembali membangun Hastina Pura serta berhasil menumpas sisa-sisa darah Kurawa, niscaya bendera Hastina Pura yang agung akan kembali berkibar di angkasa yang tinggi.

Lantas, apa korelasi cerita Parikesit diatas dengan konteks kekinian? [Slamet].

(TO BE CONTINUED...)

Tidak ada komentar: