15 Desember 2008

Siap-Siap Sampah Ga di Angkut !!!!

Berita Utama

'Bukan gertak sambal!'

CIPAYUNG, MONDE: Ancaman warga Cipayung, Pancoran Mas akan memblokir truk pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, tidak main-main. Kemarin, puluhan warga setempat merapatkan barisan. Mereka konsolidasi, menggelar pertemuan membahas strategi aksi pemblokiran. Dalam kesempatan itu warga bersepakat akan menggelar aksi massa memblokir seluruh truk sampah yang akan membuang sampah ke TPA Cipayung mulai hari Senin (15 Desember) nanti. Segala macam hal terkait persiapan dan perangkat aksi, seperti siapa yang akan menjadi koordinator aksi, koordinator lapangan dan segala mecam kebutuhan lainnya juga telah disepakati.Aksi itu sendiri rencananya akan digelar di pertigaan (bioskop) Sandra mulai pukul 10.00. Sedikitnya 50 massa akan menghadang truk-truk sampah di lokasi itu.  Pertemuan itu sendiri dihadiri oleh pengurus RW, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan beberapa organisasi, seperti Barisan Orang Muda Bersatu (BOMB) Kota Depok, Forum Warga Cipayung dan Forum Warga Cipayung. Dari pertemuan itu kemudian terbentuk-lah aliansi yang diberi nama Gerakan Masyarakat Peduli Unit Pengolahan Sampah (UPS). Perlu diketahui, aksi blokir truk sampah oleh warga Cipayung, Pancoran Mas sebagai buntut dari menjamurnya aksi-aksi penolakan pembangunan UPS di berbagai wilayah di Kota Depok."Kalau orang-orang menolak pembangunan UPS di lingkungan mereka dengan alasan kebauan-lah, sumber penyakit-lah, segala macam-lah. Lalu bagaimana dengan kami yang tinggal berdekatan dengan TPA Cipayung, tempat sampah-sampah di Depok ini menumpuk!?" (Monde, 11/12). Demikian tandas Yusuf Trilis, Ketua BOMB Kota Depok yang bertempat tinggal tidak jauh dari TPA Cipayung.  Slamet Kwaheri, warga Blok Sawo RW 03 Cipayung, yang dipercaya menjadi koordinator aksi pemblokiran, mengatakan, warga Cipayung selama ini sudah terzolimi oleh keberadaan TPA Cipayung yang bau.

"Tumpukan sampah di TPA Cipayung sudah sangat menggunung. Kalau bicara bau tak sedap jangan ditanya lagi. Sampah ini-kan masalah bersama. UPS ini adalah solusinya. Dimana nantinya tidak akan ada lagi tumpukan sampah. Karena sampah hari ini langsung diolah di UPS," katanya.Kata dia, semestinya program sebagus ini harusnya didukung. Bukan malah ditolak. "Setiap manusia-kan penghasil sampah. Coba mereka yang menolak pembangunan UPS itu tinggal di Cipayung…!? Sekali lagi, UPS itu solusi. Tumpukan sampah di TPA Cipayung sudah kronis."Lebih daripada itu dia mengatakan kebulatan tekad warga Cipayung memblokir truk sampah ke wilayah itu bukan sekadar gertak sambal. "Senin nanti kami aksi. Boleh dibuktikan!" tandasnya.Ketua RW 03 Cipayung, Ni Sunarya yang juga hadir dalam pertemuan itu menjelaskan, jika pembangunan UPS ditolak, maka logikanya umur TPA Cipayung akan semakin panjang. Karena sampah-sampah di Kota Depok ini mau tidak mau tetap akan diangkut ke sana. Padahal, kini tumpukan sampah di Cipayung sudah sangat menggunung. "Kalau bicara bau, lalat setiap hari kami rasakan. Apalagi salah satu pintu masuk truk sampah pas di wilayah kami."Dia juga mengatakan TPA Cipayung sudah dalam kondisi yang riskan. Bisa-bisa kejadian seperti di Bandung—longsor gunungan sampah dan memakan korban jiwa terjadi di Depok.

"Kami sangat setuju dibuat UPS. Itu solusi atas masalah sampah yang menjadi masalah kita bersama. Bahkan kalau perlu, tiap RW ada UPS. Saya sendiri sangat berharap UPS dibangun di wilayah saya," pungkasnya. Koordinator lapangan dalam aksi pemblokiran hari Senin depan, Mulia Aman Siregar, menambahkan, bahwa yang perlu diketahui oleh seluruh warga yang menolak UPS, sampah tidak akan menumpuk seperti di TPS atau TPA. Melainkan sampah yang masuk ke UPS langsung diolah hari itu juga. Keberadaan UPS, menurut dia selain akan mengatasi persoalan sampah juga punya nilai ekonomis. "Apalagi sekarang krisis. Sebentar lagi banyak yang akan di-PHK. UPS-kan bisa menampung sedikitnya 12 pekerja. Coba bayangkan jika di seluruh RW ada UPS, berapa orang yang akan tertolong mendapatkan pekerjaan. " Lebih lanjut dia menyarankan agar para politisi atau para caleg agar jangan mencari muka, mencari massa dari masalah sampah."Orang-orang harusnya sadar, bahwa di UPS sampah tidak numpuk, tapi diolah dan ada nilai ekonomisnya. Kami sangat berharap agar walikota mau menyiapkan UPS di tiap RW…"(wen)

Tidak ada komentar: